Jumat, 15 Mei 2009


TREN PUREBREED COW = GELOMBANG CINTA ??

Mungkin kita mengernyitkan dahi pada saat membaca judul diatas. Namun tidak ada salahnya kita berusaha mencermati. Beberapa saat yang lalu salah seorang teman peternak  meminta pendapat kami, yakni tentang fenomena yang sedang menggejala di kalangan peternak yang sedang demam memelihara sapi pure breed (ras asli) seperti simmental dan limousin atau istilah peternak disebut F1. Dia mengadu tentang harga bibit yang melambung tak terjangkau dan apa saja ekses  yang terjadi seandainya kita hanya berkonsentrasi untuk memelihara bibit sapi seperti tersebut diatas?bagaimana bersikap?apakah nantinya akan seperti  tren gelombang cinta,ikan louhan dan tren-tren lainnya?

Memang tidak bisalah kita mengelak, bahwasanya sapi jenis F1 atau purebreed sangatlah menarik dan menggoda hati untuk kita pelihara.Lihat saja performancenya; dari power depannya saja sapi ini mempunyai lingkar dada  yang lebar nan kekar, kepala yang besar persegi, bulu kepala yang berjambul eksotis dengan tanduk yang kuning seperti gading. dari power belakangnya; pangkal paha yang trapesium yang memuat massa otot daging yang banyak, ekor menjuntai, dipadu kaki-kaki yang kokoh menyangga tubuhnya. Warna kulit badanpun sungguhlah indah bermotif merah tembaga dan kadang diselingi belang atau galur putih mutiara. Tapi tahukah anda, di pertengahan tahun 1980-an dulu,saat jenis sapi ini baru muncul dikalangan peternak malah menjadi bahan ledekan. ada yang mengatakan jenis sapi tersebut diatas adalah sapi banci yang tak berpunuk dan bermata mirip mata manusia, ada juga yang mengira  sapi itu peranakan kerbau, malah ada yang mengatakan sapi ini jenis sapi yang buas  karena sempat beredar issu jenis tersebut karnivora yang bahkan mau memangsa pemeliharanya. Lumrah memang, sesuatu yang baru muncul menjadi pandangan dan anggapan ganjil juga rumor atau mitos di kalangan siapapun. Namun dewasa ini seiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang teknologi informasi peternakan,khalayak mulai menyadari keungggulan-keunggulan dari sapi F1 tersebut. Pada tulisan kami yang terdahulu,kami telah berusaha memaparkan sesuai keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami tentang ragam keunggulan kualitas dari sapi F1. Kamipun  ingin mencoba lagi menelaah dari sisi lain tentang keberadaan sapi ini.

Adalah suatu penghormatan yang tak terhingga,jika ada di antara kita telah bersedia memurnikan  plasma nutfah ini sebagai tujuan untuk pemutakhiran teknologi peternakan yang manfaatnya dapat dinikmati orang banyak.ADG atau tingkat pertumbuhan yang optimal yang didapatkan dari sapi jenis ini memang seperti magnet bagi kaum peternak.Maka mulailah diadakan kontes dan pameran sapi unggul dengan kriteria personifikasi diambil dari sapi jenis ini.Pemerintah dan akademisi menggalakkan inseminasi buatan dari ras ini,kaum pembibit mulai menyilang-nyilangkan dengan sapi jenis yang sudah ada,para pakar produksi ternak dan produsen pakan ternak menformulasi beberapa bahan bernutrisi tinggi untuk mendapatkan capaian maksimal pertumbuhan.Jadilah sapi itu nantinya benar-benar murni genetikanya.Sungguh sangat mulia.......

Namun dengan atau tanpa diakui,kita yang dari golongan akademisi,dari kalangan pembibit,peternak dan bahkan pedagang telah mulai memunculkan pengkotakan,klassifikasi dan pengkastaan jenis jenis sapi dari sisi harkatnya yang sebagai hewan konsumsi manusia.kitapun terbawa arus ke suasana ini.Idealkah???

Jika kita tinjau manfaat dari sisi dunia pengetahuan,produsen (peternak) dan konsumen (masyarakat) juga misi pemerintah sungguhlah ideal dan  terpuji  tujuan pemurnian genetik sapi ini.Namun mengertikahkah kita,bahwa di sini mulai muncul masalah pertingkatan HARGA akibat pengkastaan ini.Bahkan sudah cenderung di luar nalar.Wajarkah??

Suatu kewajaran apabila dalam mekanisme kehidupan atau apapun itu jika dilakukan penataan norma,rambu dan faktor-faktor penguat lainnya secara komprehensif akan muncullah keseimbangan dan harmoni.Adalah  suatu ketidakwajaran  jika satu sendi dan lainnya terasa parsial,paradoks dan bahkan berbenturan.Kita selaku peternak dan pembibit sudah bersungguhan diri mewujudkan keadaan ini.Kita didukung pemerintah(dalam tanda kutip) dari segi penyediaan inseminasinya,didorong akademisi di sisi teknologinya.Diharubirukan harganya oleh pedagang saat pembelian dan penjualan bibitnya.TAPI,apakah terjadi pengklasifikasian saat sapi tersebut sudah siap potong?bedakah harga karkas,timbang hidup atau taksiran dengan jenis sapi lainnya meski sama berat,sama rendemen,body frame dan sama mutu dagingnya?NEVER EVER........

Apakah dengan tujuan pemurnian itu ada jaminan pembeda?tentulah tidak.Di sisi lain kebijakan pemerintah tidak mendukung dengan tetap membuka keran impor sapi sebanyak-banyaknya.Namun tidak ada apresiasi atas keberhasilan para pembibit sapi ini.Suatu bukti, kita masih mendatangkan pejantan unggul dari Australia dan Selandia baru.Kalahkah produktifitas dan mutu nutfah hasil dari pemurnian kita??kita sendiri malah tidak mau mengakui.Lalu apa gunanya kontes dan pameran sapi yang sering diadakan? mungkin saja itu hanya akan jadi kebanggaan pemiliknya yang tidak sesuai nilai hadiah dengan ketelatenan saat memilih bibit dan memelihara serta hanya jadi data laporan keberhasilan pemerintah setempat di sektor peternakan.Lantas apakah sapi impor lebih unggul mutu daging,karkas dan estetikanya?tentu juga sangat tidak tepat.Sapi impor hanya lebih unggul murahnya.

Kita seyogyanya harus realistis,Jika kita tetap mengkastakan jenis dan ras sapi dan disesuaikan harga menurut kelasnya maka kemunduran,kerugian dan kehancuran telah menunggu kita.Mungkin langkah ini harus dimulai dari kita selaku peternak.Tetaplah kita nilai sapi itu dari performancenya,monitoring pertumbuhannya,nutrisi pakannya dan perawatannya.Janganlah kita nilai dan hargai sapi hanya berdasarkan sisi kemurnian ras,jenis dan eksotismenya dengan mengkesampingkan faktor pendukung lainnya.

Semoga semangat beternak sapi kita tidaklah seperti tren Gelombang Cinta yang easy come easy go.....

Uneg-uneg teman peternak kami itu akhirnya malah kami balas juga dengan uneg-uneg kami sendiri..

selamat beternak

2 komentar:

  1. Wancana bagus pak
    Klo untu saat ini perbandingan harga pedet ras sapi asli(F1), silangan, dan lokal berapa pak? Jika harga jual daging yang dihasilkan sama, apa keuntungan kita memelihara sapi ras F1?
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. harga jadi terpaut jauh karena pedet F1,orang juga suka akan estetika dan eksotismenya..
    F1 jadi mahal karena punya potensi panen sampai 1 ton

    trim

    BalasHapus

komentar!!!!!!!!!